Jaminan Masuk Surga

Tanya:

Saya pernah mendengar katanya, bagi orang – orang yang Islam dijamin masuk syurga, walaupun dia mungkin masuk neraka karena bayak dosa dari pada pahalanya, pakah benar itu ustadz

Jawab:
 
Setiap muslim pada akhirnya akan masuk syurga, hanya saja prosesnya berbeda. Ada yang yang masuk surga secara langsung dan ada pula yang setelah dihisab dia masuk neraka terlebih dahulu barulah kemudian dimasukkan ke syurga. Hal ini tergantung dari amalannya yang baik maupun yang buruk setelah dihisab.
Banyak hadits yang menjelaskan bahwa umat Islam akan berada di syurga;

Jaminan buat orang Islam untuk masuk syurga banyak didapat keterangannya pada sabda-sabda Rasulullah Saw. Misalnya hadits berikut ini: 

Abu Hurairah Ra. meriwayatkan, Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap ummatku pasti akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Shahabat bertanya, Ya Rasulallah, siapa yang tidak mau? Beliau menjawab, Mereka yang mentaatiku akan masuk surga dan yang menetangku maka dia telah enggan masuk surga.” (HR. Bukhari).

Abu Said Ra. meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Bila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka Allah Swt. akan berkata, Orang yang di dalam hatinya ada setitik iman, hendaklah dikeluarkan. Maka mereka pun keluar dari neraka.”

Anas Ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan dan di dalam hatinya ada seberat biji dari kebaikan .” (HR. Bukhari dan Muslim).


Hadits-hadits di atas menerangkan bahwa umat Islam nantinya akan masuk syurga, hanya saja tidak ada yang menjamin diri kita untuk masuk surga secara langsung, kerana ada orang yang masuk syurga itu ada beberapa macam:

Pertama: orang yang masuk surga secara langsung, di antara nya ada 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab.


Kedua: orang yang setelah dihisab dimasukkan ke dalam neraka terlebih dahulu, kemudian pada akhirnya dimasukkan surga.

Seorang muslim yang telah berbuat dosa besar pada hari akhir nanti akan mendapatkan balasan yang setimpal terhadap semua dosa yang pernah dilakukannya di dunia dengan mendapat siksaan yang sangat berat di neraka. Ketika perhitungan amal semua hamba selesai, golongan yang baik telah masuk syurga dan golongan yang buruk telah masuk neraka, maka orang yang di dalam hatinya ada setitik iman akan dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga. 


Walaupun sudah ada jaminan umat Islam akan di syurga, hendaklah kita menjauhkan diri siksa neraka jangan sampai masuk ke dalamnya. Sehari di hari akhir itu setara dengan seribu tahun di kehidupan dunia. Siksa neraka yang paling ringan adalah bila kita menginjak bara api neraka maka otak kita akan langsung mendidih. Siksaan di neraka memakan waktu yang cukup lama dengan siksaan yang sangat pedih dan tidak dapat dibayangkan.

Betapapun besar dosa yang telah dilakukan oleh seorang hamba. Sesungguhnya Allah Swt. itu Maha Mengampuni dan Maha Menerima taubat. Taubat itu akan diterima oleh Allah Swt. sebelum nafas di kerongkongan (ajal),


Allah Swt. berfirman: “Dan tidaklah taubat itu diterima oleh Allah dari orang-orang yang melakukan kejahatan ( yang ) apabila datang ajal bagi seseorang diantara mereka barulah mengatakan “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang” ( An-Nisa : 18 )

Rasulullah Saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-Nya sebelum nafasnya tiba di kerongkongan ( sakaratul maut ).” ( H.R. Ahmad ).


kerana itu selagi kita masih diberi Allah Swt. nafas dan kehidupan hendaklah kita segera bertaubat dan memohon ampun agar segala dosa kita diampuni dengan taubat nasuha (taubat yang sebenarnya) yaitu dengan:

Pertama : Ikhlas semata-mata kerana Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kedua : Hendaknya seseorang menyesal dan bersedih atas kemaksiatannya yang telah lalu disertai cita-cita semestinya dia tidak pernah terjatuh dalam pelanggaran tersebut.

Ketiga : Hendaknya dia langsung berhenti dari kemaksiatannya itu secara total. Iaitu apabila kemaksiatan itu dalam bentuk meninggalkan ketaatan atau kewajiban maka hendaklah dia segera melaksanakannya dan jika kewajiban itu masih dapat di qadha seperti Zakat, Puasa dan Haji maka segera dia meng-qadha nya. Akan tetapi jika kemaksiatan itu dalam bentuk mengerjakan perkara yang diharamkan Allah Swt. maka hendaklah segera ditinggalkan. 

Apabila kemaksiatan itu berhubungan dengan hak-hak manusia, maka tidak sah taubatnya hingga dia mengembalikan hak-hak tersebut kepada pemiliknya. 

Keempat : Hendaknya dia ber-azam ( memiliki tekad yang kuat) untuk tidak kembali lagi kepada kemaksiatan itu pada hari-hari mendatang, karena ini merupakan buah dari taubat serta bukti akan benarnya niat orang yang bertaubat tersebut.

Maka dari itu bersegeralah wahai orang-orang yang mengharap ampunan Allah Swt. melakukan taubat nasuha sebelum bencana kematian datang menghalangi engkau darinya.

Wallahuallam :'(


p/s : Setiap hambaNya pasti ada jaminan itu ke syurga ? tp layakkah kita, dan mahukah kita utk ke neraka ? betapa siksanya azab di dlm api neraka... Ya Allah, ampunkan aku Ya Allah.. terlalu byk dosaku pdMu.. huhuhu :'( astafirullahalazim :'(

Ulasan

Catatan Popular