Lidah oh Lidah !

بسم الله الرحمن الرحيم 

Assalamualaikum


Muqaddimah:
Sebagaimana kita maklumi bahwa lidah adalah di antara nikmat Allah yang cukuo istimewa. Tetapi kita mestilah waspada karena selain ia boleh membawa seseorang ke syorga, sebaliknya dia juga boleh menjerumuskan seseorang ke neraka. Oleh sebab itu kita mestilah berhati-hati dalam menggunakan lidah. Pastikanlah penggunaan lidah tidak menyeret kita ke neraka.
_________________________________________

Yang layak memuliakan dan menghinakan manusia ialah Allah SWT. Mulianya manusia di sisi Allah kerana tingginya tahap takwa dan iman mereka, walaupun dipandang rendah dan hina di mata dunia. Hinanya manusia di sisi Allah kerana rendah iman dan takwa dalam hati mereka, walaupun mereka diberikan kemuliaan keduniaan

Firman Allah SWT: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (Surah Al-Hujurat ayat 13)

Kerana itu, Rasulullah SAW sentiasa menekankan kepentingan menjaga lidah. Banyak hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan kita untuk mengucapkan kalimah yang baik. Antaranya ialah sabda Rasulullah SAW: “Kalimah yang baik ialah sedekah.” (Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW berpesan: “Sesungguhnya Allah membenci kepada kamu tiga perkara: ‘dikatakan dan orang itu berkata’, membuang harta dan banyak bertanya.” (Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Menurut Imam Nawawi, ‘dikatakan dan orang itu berkata’ ialah terlalu banyak membicarakan tentang perkhabaran manusia dan menceritakan sesuatu yang tidak bermanfaat, manakala ‘banyak bertanya’ ialah menanyakan perkara yang tidak berlaku dan tidak diperlukan. (Imam Nawawi, Sahih Muslim bi-Syarh an-Nawawi)

Begitu prihatinnya Baginda SAW, sehingga Baginda mengaitkan lidah dengan keimanan. Sabda Rasulullah SAW: “Dan barangsiapa yang beriman dengan Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia mengatakan perkara yang baik atau diam.” (Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Menjaga lidah bermakna menjaga iman kita. Kelalaian kita memelihara lidah boleh membawa kita jatuh ke dalam kekufuran. Hiasilah lidah kita dengan kalimah toyyibah dan diam. Basahilah lidah kita dengan zikrullah. Semuanya adalah lambang kesyukuran kita kepada Allah SWT.

Nescaya Allah SWT menambahkan rezeki dan nikmat buat mereka yang bersyukur. Sebaliknya, Allah SWT akan menurunkan azab-Nya yang pedih buat mereka yang kufur akan nikmatnya.

Firman Allah SWT: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, nescaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Surah Ibrahim ayat 7).


Huraian Hadis:
Sesuai dengan topik pembahasan kita di atas maka dalam huraian ini kita hanya akan memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang berkaitan dengan lisan saja. Jadi kalau kita teliti hadis-hadis di atas maka kita dapat simpulkan seperti berikut:
Hadis 1 :  Orang yang dapat mengawal lisannya akan mendapat keberuntungan yang besar dan hidup sejahtera.
Hadis 2 : Siapa yang dapat memberi jaminan dengan tidak menyalahgunakan lidahnya maka ia akan     mendapat jaminan syurga.
Hadis 3 :   Lidah adalah penyebab utama kebanyakan manusia masuk ke dalam neraka, Wal ‘Iyadzu Billah.

Berdasarkan ketentuan di atas maka hendaklah kita pelihara lidah kita dengan sebaik-baiknya. Fikirkan terlebih dahulu sebelum kita mengeluarkan ucapan kita.

Imam Asy-Syafi’i berkata:
Kalau saya fikirkan apa yang akan saya ucapkan membawa faedah 50% dan membawa keburukan 50% maka saya tidak akan mengucapkannya”.

Bagaimana dengan ucapan yang nyata-nyata 100% membawa dosa? Seperti mengumpat, memfitnah, berbohong, menuduh wanita baik berbuat zina tanpa 4 orang saksi dan bukti yang kokoh?

Malahan andaikata seseorang benar-benar telahpun berbuat dosa secara sembunyi-sembunyi lalu dia insaf dan selanjutnya ia bertobat nasuha kepada Allah, maka Allah akan ampunkan dosanya, insya Allah. Tetapi ini berbeda dengan dosa orang-orang menyebarluaskan fitnah tanpa usul periksa dan saksi yang cukup, kesalahan mereka tidak akan diampuni oleh Allah SWT karena itu adalah kesalahannya kepada orang yang telah difitnahkannya itu. Selama orang itu tidak memaafkannya maka selama itu pulalah dia mesti menanggung dosa tersebut.

Penyakit-penyakit Lidah:

Penyakit lidah sangat banyak, diantaranya ialah:
1.       Perkataan yang tidak berguna:
Waktu adalah modal dalam kehidupan ini. Masa hidup ki di muka bumi ini sangat terbatas. Oleh itu janganlah kita sia-siakan waktu yang sangat berharga ini hanya dengan kata-kata kosong yang tidak membawa faedah dunia atau akhirat, apalgi dengan kata-kata yang nyata-nyata membawa dosa.

Dalam hadis sahih baginda Rasul (sallallahu alaihi wasalam) bersabda: Di antara tanda-tanda kebaikan Islam seseorang ialah dia meninggalkan perkara-perkara yang tidak berguna.
[HR Tarmidzi]

2.       Mengejek, mencaci dan mengumpat.
Baginda Rasul (sallallahu alaihi wasalam) bersabda: Janganlah kamu mengumpat karena sesungguhnya mengupat adalah lebih berbahaya daripada berzina. Boleh jadi orang yang berzina dan minum arak akan segera bertobat kepada Allah lalu Allah ampunkan dosanya. Tetapi orang yang mengumpat orang lain tidak akan diampunia oleh Allah dosanya sehingga orang itu memaafkannya.
[Hadis dikeluarkan oleh Ibnu Abi Dunia dari Jabir]
Ali Bin Hussein (ra) berkata: Jauhilah mengumpat, karena mengumpat adalah lauk pauk (makanan) anjing-anjing manusia.

3.       Dusta, sumpah palsu, menceritakan rahasia:
Semua jenis dusta hukumnya haram kecuali pada tiga tempat: Dalam peperangan, ketika mendamaikan dua pihak yang bersengketa, dan antara suami isteri demi keharmonian rumah tangga.
Begitu juga kalau menceritakan rahasia orang lain. Dan lebih-lebih lagi kalau rahasia suami isteri sampai didedahkan kepada orang lain. Sifat ini sangat berbahaya karena baginda Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) bersabda:
“Sesungguhnya di antara seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada Hari Qiamat nanti ialah suami yang bergaul mesra dengan isterinya dan isterinya bergaul mesra dengannya kemudian disebarkannya rahasia isterinya itu”.
[HR Muslim]

4.       Mengutuk (melaknat) dan kata-kata lucah:
Orang Islam disuruh agar saling doa-mendoakan. Coba renungkan syariat menjawab bersin dan salam. Bukan saling kutuk mengutuk. Kata-kata mestilah disaring terlebih dahulusebelum diucapkan supaya tidak porno (lucah). Lebih-lebih lagi kalau ia seorang pendakwah. Marwah seseorang akan jatuh jika suka berkata lucah. Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) malu berterus-terang ketika ditanya oleh seorang wanita bagaimana caranya untuk mengetahui darah haid sudah kering. Akhirnya Aisyah menjelaskan kepada wanita yang bertanya.

Banyak lagi sebenarnya penyakit-penyakit lidah yang boleh kita perkatakan. Tetapi memadailah dengan menyebut beberapa contoh seperti tertera di atas.

Ulasan

Catatan Popular